Kamis, 31 Maret 2016

Bidadari Penebar Kebaikan



Ummu..begitu saya memanggilnya.. Dipertemukan oleh Allah dalam sebuah komunitas di dunia maya, sekitar satu tahun yang lalu. Sampai detik ini bagaimana rupa beliau, tak pernah saya tahu. Apakah dia bercadar atau tidak, saya juga tidak tahu. Pengikut manhaj ataupun ormas islam yang mana saya juga tidak tahu, hemm...lebih tepatnya saya tidak mau tahu. Yang saya tahu, ummu yang merupakan anggota tertua dari komunitas tersebut adalah orang yang berusaha menjalankan kehidupannya sesuai tuntunan Allah dan Rasul, punya semangat tinggi dalam kebaikan, dalam tholabul ‘ilmy, dalam menghafal Al Qur’an, hingga keempat anaknya adalah para penghafal Al-Qur’an. 


Beberapa hari lalu, beberapa teman dalam komunitas kami berencana ingin belajar bahasa Arab dari beberapa anggota komunitas yang memang sudah mahir bahasa Arab. Satu per satu mulai mendaftar. Dan sayaa...hem saya hanya sedang bergulat  dengan berbagai macam pikiran negatif saya.” Ikut nggak ya? Jangan-jangan nanti nggak bisa istiqomah. Ada waktu buat belajarnya nggak ya?” Ya..kira-kira seperti itulah gambaran di benak saya. Tapi ummu ini luar biasa, dia berkata “Niatkan karena Allaah, Allaah yang akan memudahkan kita”. Tertohok sekali, aahh...astaghfirullaah, saya lupa..lupa..kalau ada Allaah yang akan selalui membersamai hamba-Nya yang meniatkan diri karena-Nya. Berbekal niat karena Allaah, masuklah saya bersama teman2 lain untuk belajar bahasa arab bersama. 

Mulailah tahap lanjut, kami mulai diminta mendownload diktat atau meminta fotokopikan diktat dari teman yang sudah punya. Saya bingung mau pilih yang mana. Mau fotokopi tapi dengan risiko diktat sudah dicorat coret. Akhirnya saya pilih download saja. Tapi dalam benak saya masih mikir juga, printer rusak, dan diktat sejumlah 400 halaman ini kalau harus diprint di luar habis uang berapa ya? Ah..naifnya sayaa.. Tiba-tiba ummu menulis pesan singkat di grup saat ada yang nanya biaya fotokopi diktat plus ongkir bagi yg minat fotokopi, ummu bilang “Gak apa-apa mahal, yakin pasti diganti Allaah, insyaa Allaah. Yang penting bisa mulai belajar.” Maasyaa Allaah. Saya kembali tertohok. Dan saya hapus semua pikiran buruk tersebut. 

Mulailah saya download diktat itu, tapi qodarullaah berkali saya download, berkali pula saya gagal. Padahal download hal lain lancar. Hingga semalam akhirnya saya lapor kalau saya belum punya diktat karena belum berhasil download. Dan pagi tadi tiba-tiba ummu mengirim pesan kepada saya “Mbak..belum punya diktat ta? Kalo mau abinya mau ngeprint-in, trus saya kirim sekalian, minta alamatnya”. Alhamdulillaah, terharu saya mendengarnya, benar memang saat Allaah meniatkan kita melakukan kebaikan, maka Allaah yang mudahkan. Allaah menurunkan bidadari itu untuk membantu saya, ummu. Saya pun mengiyakan dengan berbinar-binar, sampai akhirnya saya tanya biaya, dan ummu menjawab “Bayar pakai doa saja”. Maasyaa Allaah, saya hanya terpana. Menerima kebaikan dengan diprintkan dan dikirimkan saja saya sudah sangat bersyukur, dan ini ditambah dengan tanpa biaya. Maasyaa Allaah, saya benar-benar tidak sanggup mengutarakan perasaan haru dalam hati saya.
Ummu ini tempat tinggalnya jauh dari tempat saya tinggal, kami belum pernah bertatap muka, tapi semangat dan kebaikannya sungguh luar biasa. Saya masih terpana, hingga akhirnya saya pastikan niat baik ummu, lalu ummu bilang “Kalo ada yang ngasih, ambil. Yang penting jangan pernah minta. Adakah balasan kebaikan selain kebaikan pula?” Maasyaa Allaah saya benar-benar terharu dan terpana dengan kebaikan ummu. 

Bersyukur Allaah memperkenalkan saya pada ummu untuk memberi semangat pada saya untuk meniatkan segala sesuatunya karena Allah, lebih semangat dalam menebar kebaikan tanpa pamrih, semangat dalam tholabul’ilmy dan banyak semangat lain yang Allah beri kepada saya lewat ummu. 

Terimakasih Allaah, terimakasih bidadari penebar kebaikan..

*tulisan ini ditulis hanya untuk memberi semangat bagi kita semua untuk selalu bersemangat menebar kebaikan, tanpa pamrih karena apapun, melainkan hanya karena mengharap ridlo Allaah.
هَلْ جَزَاء الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
“Adakah balasan kebaikan selain kebaikan?” (QS. Ar Rahman: 60)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar